Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manfaat Pohon Kelapa dan Tradisi Suku Biak

    

pohon kelapa
Photo by Maarten van den Heuvel on Unsplash

Artikel ini akan mengulas bagian-bagian kelapa dalam bahasa Biak, maupun bagaimana orang Biak Numfor telah lama memanfaatkan pohon kelapa dalam tradisi kebudayaan mereka. Berbagai aspek linguistik, etnografi dan budaya lokal masyarakat Biak Numfor dapat terlihat dalam salah satu tumbuhan yang begitu fenomenal dalam kalangan masyarakat Biak Numfor. 

Kelapa (cocos nucifera, coconut tree) telah lama dikenal orang Biak, keyakinan ini bisa diperkuat dengan adanya sebutan-sebutan atau istilah dalam bahasa Biak untuk menyebut setiap bagian dari pohon kelapa. Nah, masuknya pohon kelapa di kepulauan Biak Numfor tidak diketahui secara pasti. Menurut Chan & Elevitch (2006) bahwa pohon kelapa merupakan tanaman asli Melanesia. Itu artinya pohon kelapa telah tumbuh sejak lama di tanah Papua terkhusus kepulauan Biak Numfor dan sekitarnya. 

CERITERA RAKYAT BIAK NUMFOR

Dalam cerita rakyat Biak, pohon kelapa menjadi bagian dari tumbuhan mitologi. Sebagaimana terdapat dalam mitos cerita Madirai (Manarmakeri). Konon, seorang pria yang membuat sauger (nira) pada pohon kelapa, yang tanpa sepengetahuannya selalu di minum oleh bintang fajar (Mak Sampari). Pada cerita rakyat tersebut pohon kelapa menjadi bagian dari kisah tersebut. 

Kemudian ada lagi cerita rakyat mengenai keret Rumansara, dimana seorang moyang dari keret Rumansara pertama kali melihat kelapa yang kemudian ia berikan kepada seekor anjing piaraannya untuk mencoba mencicipinya, sebelum sang tuan memakannya. Ternyata, isi kelapa tersebut tidak berbaya dan bisa dimakan. (Lihat Cerita Rakyat Biak Numfor)

CATATAN TERTULIS MENGENAI POHON KELAPA

Masuknya pohon kelapa di Papua khususnya di kepulauan Biak Numfor tidak diketahui dengan pasti. Catatan mengenai pohon kelapa dicatat oleh Thomas Forrest tahun 1775 dalam kumpulan kosa kata Inggris-Papua (Numfor Dorey). Dimana ia menulis “Sery (Serai)” (Forrest, 1775:12).  


pohon kelapa srai
Tulisan Tangan keterangan bagian-bagian kelapa, 2015

ASTRONOMI SUKU BIAK

Melihat Kamus Bahasa Biak tempo dulu terjemahan para misionaris Eropa tahun 1800-1900-an, terdapat nama “srai” di sana. Ini menjadi penunjuk bahwa kelapa sebenarnya telah lama tumbuh di sana.  Dalam lirik-lirik lagu bahasa Biak sering terdengar nama pohon kelapa disebutkan seperti “sarai knam”.

Nama “Srai” juga dipakai dalam dunia perbintangan (astronomi) suku Biak. Orang Biak mengenal bintang yang disebut “Sraiknam” atau “Maksrai”  yang merupakan salah satu konstelasi Bintang yang dikenal Suku Biak pada zaman lampau dalam melakukan berbagai pelayaran bahkan di malam hari. 

BAGIAN-BAGIAN KELAPA DALAM BAHASA BIAK

Mempelajari bagian-bagian pada tumbuhan pohon kelapa. Orang Biak Numfor menyebut kelapa dalam bahasa Biak “sarai, serai” namun biasanya disingkat menjadi  “s’rai, sra (srai)”. Berdasarkan morfologi kelapa, Suku Biak mengenal beberapa jenis kelapa seperti Srai Kampondu, Srai Manggaras, Srai Kaunai dan jenis-jenis lainnya. Berikut sebutan-sebutan pada kelapa mulai dari pohon hingga akarnya:

1.      Srai Knam (Aiknam): Pohon Kelapa

2.      Srai Rares: Akar pohon kelapa

3.      Srai Baken: Batang Pohon kelapa

4.      Srai Ram (Srai Dam): Daun (janur) Kelapa

5.      Kadam Ram:  Lidi daun kelapa

6.      Srai Bon: Buah Kelapa

7.      Srai Dur: Kuah Kelapa

8.      Srai Wuf: Tombong

9.      Srai Mas: Kelapa Tua (kelapa kering)

10.  Srai Kamur: Kelapa muda (belum berisi)

11.  Srai Bonggrei (bongge): Kelapa buah (biji)

12.  Srai Boken (Re): Umbut kelapa

13.  Srai Kobek: Tempurung Kelapa (Endocarp)

14. Srai Smurem: Bunga kelapa. Bunga kelapa terdiri dari jantan dan betina.   

15. Waisik (Fa): Seludang Kelapa 

15.  Kadwor

17.  SmarMayang kelapa

18.  Srai Yof (kama): tandan kelapa

19. Mani Srai: Minyak Kelapa

20. Murmur, Urmur kwangwungKumbang kelapa

21. Kapis (Aipis), Srai Bei, Srai Pis: Sabut Kelapa (Mesocarp), Kulit kelapa

22. Amyas, Aiyas: Daun kelapa yang diikat dan dibuat sebagai benda penerang (obor) 

23. Srai Inggin: Mutiara Kelapa

24. Srai Kraf, Adweber: Daging buah kelapa (Endosperm)

25. Fun: Tandan Kelapa 

26: Nes: Ampas kelapa 

27. Srai Rab: Serabut kelapa


Selain nama-nama di atas ada juga sistem perhitungan buah kelapa misalnya seperti berikut ini:  

1 buah kelapa: Singgre (Ninggre) ri oser

2 buah kelapa : Singgre (Ninggre) ri suru

3 buah kelapa : Singgre (Ninggre) ri kyor 

4 buah kelapa: Kamnam (Kama) Oser


MANFAAT POHON KELAPA 

Suku bangsa Biak menganggap kelapa adalah sumber penghidupan yang telah dikenalnya sejak dahulu kala. Kelapa terdapat dalam berbagai mitos orang Biak, tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang kaya akan manfaat mulai dari batangnya, daun, buahnya hingga manfaat lainnya. Tumbuhan fenomenal ini, telah menghidupi manusia Biak sejak lama, dan hingga kini masih di manfaatkan oleh masyarakat Biak Numfor. Suku Biak memanfaatkan pohon kelapa dengan banyak cara. 

Misalnya, daun kelapa kering yang disebut kadam ram dibuat menjadi sasapu (sapu), daunnya digunakan untuk membuat pembungkus tepung asar (teba), ikan asar, kerang. Pucuknya yang disebut boken dimakan atau di masak, buah kelapa kering dijual, isinya dipakai untuk memasak, dibuat minyak yang disebut Mani Srai. Selain itu, kelapa juga dibuat menjadi minuman lokal yang disebut Swan Srai atau Anyos. Batang pohon kelapa dibuat papan dinding rumah, dibuat benda seni dan manfaat lainnya. 

Banyak kebudayaan manusia di dunia ini menganggap kelapa sebagai pohon kehidupan. Tak dapat dipungkiri kelapa memiliki banyak manfaat bagi manusia. Istilah "Kelapa" ataupun "Nyiur" merupakan bahasa Melayu yang belakangan diserap kedalam bahasa Indonesia. Suku-suku di Nusantara memiliki nama khas masing-masing untuk menyebut istilah kelapa dalam bahasa daerah mereka.  


Jika ada teman-teman yang memiliki info terkait pohon kelapa, silahkan teman-teman bisa bagikan pada kolom komentar dibawah. Agar penulis bisa terus mengupdate pengetahuan lokal Papua, terkhususnya dalam dunia botani. Orang Papua memiliki pengetahuan lokal tentang dunia tumbuhan di pulau Papua. Mereka memanfaatkan berbagai tumbuhan dan tanaman untuk keperluan konsumsi, arsitektur, perkapalan dan manfaat lainnya. 

Post a Comment for "Manfaat Pohon Kelapa dan Tradisi Suku Biak"